Ingin mempelajari Lipid (Lemak) secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Lipid (Lemak). Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Lipid dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Lipid adalah senyawa ester yang berasal dari gliserol (polialkohol) yang ketiga gugus OH-nya diganti dengan sisa asam.
1. Lipid / Lemak Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya lemak (dalam bahasa inggris Fat) dibagi menjadi:
- Nabati: lemak yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan. Lemak alam ini terbentuk dari gliserol dan asam-asam yang tidak jenuh.
- Hewani: lemak yang dikandung oleh hewan.
2. Hewani dan Nabati
Perbedaan antara lemak minyak Hewani dan nabati antara lain:
- Lemak (fat) hewan mengandung kolesterol sedangkan nabati mengandung Fitosterol
- Kadar asam fat tidak jenuh dalam lemak Hewani lebih kecil dari nabati
- Lemak hewani mempunyai bilangan Reichert-Meissl yang lebih besar dan bilangan Polenske lebih kecil dibanding dengan minyak nabati.
- Lemak hewani cenderung berbentuk padat pada suhu kamar sedangkan nabati cenderung berbentuk cair.
3. Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak (fat) merupakan ester dari asam lekam dan gliserol. Struktur lemak memiliki gugus alkil $(R_{1},R_{2},R_{3})$ yang merupakan gugus nonpolar dengan jumlah atom karbon antara 11 sampai 23. Adapaun struktur umum dari fat sebagai berikut:
$R_{1},R_{2},R_{3}$ adalah rantai hidrokarbon dengan jumlah atom karbon dari 3 sampai 23, tetapi paling umum dijumpai adalah 15 atau 17. Lemak (fat) yang terbentuk dari asam karboksilat sejenis $(R_{1}=R_{2}=R_{3})$ disebut fat sederhana. Jika terbentuk dari dua atau tiga jenis asam karboksilat disebut fat campuran.
Penamaan fat dimulai dengan kata gliseril yang diikuti nama asam lemaknya.
Contoh:
Karena asam fat dengan 18 karbon disebut asam stearat, serta terdapat tiga buah di dalam molekul lipid tersebut.
3. Perbedaan lemak dan minyak
a. Didasarkan pada sifat fisiknya.
Pada suhu kamar lemak (fat) berupa zat padat karena banyak mengandung asam fat jenuh, sedangkan minyak berupa zat cair karena banyak mengandung asam fat tak jenuh.
Pada umumnya fat berisi asam lemak jenuh (contoh gliserol tristearat TL = 75 °C) dan minyak berisi asam fat tak jenuh (contoh gliserol trioleat TL = 13 °C).
b. Didasarkan asam pembentuknya
Didasarkan asam pembentuknya dilihat dari kejenuhan ikatannya. Lemak (fat) terbentuk dari asam fat jenuh dan gliserol, sedangkan minyak terbentuk dari asam fat tak jenuh dengan gliserol.
4. Fungsi lipid
- sebagai komponen struktural membran sel
- sumber energi sebagai hasil metabolisme lipida
- lapisan pelindung,
- pelarut vitamin A, D, E dan K.
- hormon
5. Pencernaan lemak
Pencernaan lemak (fat) : Butir-butir fat yang terlarut dalam air pada cairan tubuh dalam empedu diubah menjadi emulsi dan dengan bantuan enzim steapsin (lipase pankreas) diubah menjadi asam fat dan gliserol.
Dalam usus halus, emulsi fat diubah men- jadi glukosa dan galaktosa, dengan pengaruh enzim laktase.
Glukosa yang dihasilkan pada pencernaan fat da- pat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam tubuh.
6. Pembentukan lemak
Lemak (fat) terjadi apabila 3 molekul fat berikatan de- ngan satu molekul gliserol. Pembentukan fat dapat terjadi dengan bantuan enzim lipase. Reaksi ini merupakan reaksi esterifikasi yang berlangsung 2 arah.
7. Reaksi Hidrolisis
Dengan adanya enzim lipase, lemak atau minyak dapat mengalami hidrolisis oleh air pada suhu kamar.
8. Saponifikasi (penyabunan)
Lemak (fat) dan minyak dapat dihidrolisis dalam lingkungan larutan basa kuat menghasilkan gliserol dan garam dari asam fat. Pada reaksi saponifikasi (reaksi penyabunan) ester diurai- kan menjadi alkohol dan asam karboksilat. Kemudian asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk sabun.
Sabun yang mengandung logam Na (dari lemak + NaOH) disebut sabun keras (sabun cuci), sedang yang mengandung logam K disebut sabun lunak (sabun mandi).
Untuk menyatakan banyaknya asam yang terkandung dalam fat digunakan reaksi penyabunan dengan KOH, yang dinyatakan dengan angka penyabunan, yaitu angka yang menunjukkan berapa mg KOH yang digunakan uuntuk menyabunkan 1 gram fat.
9. Hidrogenasi Minyak
Ikatan rangkap pada minyak dapat dijenuhkan dengan cara hidrogenasi sehingga menjadi lemak padat.
Untuk menunjukkan derajat ketidakjenuhan asam (banyaknya ikatan rangkap) dinyatakan dengan angka yod, yaitu angka yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat diadisikan pada 100 gram fat.
10. Fosfolipida
Fosfolipida ialah lipida yang mengandung gugus asam fosfat. Salah satu contoh fosfolipida adalah asam fosfatida. Berbeda dengan lemak/gliserida di mana ketiga OH pada gliserol diganti dengan asam lemak (fat), maka dalam molekul asam fosfatida hanya terdapat 2 gugus OH yang diganti dengan asam fat, sedangkan gugus OH yang ketiga diganti dengan asam fosfat. Bandingkan gliserida dan asam fosfatida berikut.
Contoh Soal Lipid dan Pembahasannya
1. Lengkapi reaksi berikur dan tentukan jenis reaksi:
Jawaban