Ingin mempelajari Unsur Transisi secara lebih mendalam? Kamu bisa menyimak baik-baik pembahasan berikut. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Unsur Transisi. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & contoh soal serta kumpulan latihan soal Unsur Transisi dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan B, yakni diantara golongan alkali tanah (IIA) dan golongan Boron (IIIA), mencakup unsur-unsur golongan IB hingga VIIIB.
Golongan Unsur Transisi
Unsur transisi atau transition element sering pula disebut unsur blok d karena elektron valensinya terletak pada orbital d. Berikut ini yang termasuk unsur transisi
Terutama yang akan banyak dibicarakan adalah unsur transisi periode keempat yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Unsur transisi yang terletak pada golongan IIIB periode 6 dan 7 sering disebut transition element dalam atau logam tanah jarang (rare earth metal).
Sifat Fisika
Secara umum unsur transisi periode keempat memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, daya hantar listrik yang baik serta kekerasan sedang hingga tinggi.
Sifat Kimia
1. Mempunyai berbagai macam bilangan oksidasi
Unsur transisi memiliki elektron pada orbital d. Energi tiap elektron yang terdapat dalam orbital d hampir setara. Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena itu unsur-unsur ini dapat mempunyai 2 macam bilangan oksidasi atau lebih dalam senyawanya.
2. Bersifat paramagnetik
Bersifat paramagnetik, yakni tertarik oleh medan magnet, yang diakibatkan adanya elektron tidak berpasangan pada atom-atom unsur transisi
3. Ionnya berwarna
Ionnya berwarna, karena adanya elektron yang tidak berpasangan pada subkulit 3d yang dapat mengalami pemecahan (splitting) dengan tingkat energi yang berbeda.
Apabila disinari cahaya akan terjadi eksitasi elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi dan terjadi pelepasan energi kembali pada saat elektron deeksitasi, dimana perubahan tingkat energinya setara dengan energi cahaya tampak (visible) sehingga dapat terlihat sebagai warna-warni pada larutannya.
4. Membentuk senyawa kompleks/koordinasi
Membentuk senyawa kompleks/koordinasi, yang terdiri dari ion logam (transition element) positif sebagai atom pusat dan gugus yang terikat secara koordinasi yang disebut ligan.
Lantanida dan Aktinida
Unsur-unsur dari lanthanum (Z=57) hingga lutetium (Z=71) tergolong ke dalam golongan lantanida, yang sering juga disebut lantanoid atau logam tanah jarang (rare earth metal).
Lantanida umumnya ditemukan dalam oksidanya, dan beberapa penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai zat pendar di monitor dan televisi berwarna, juga sebagai magnet yang digunakan dalam penggerak berefisiensi tinggi.
Akibat jarak energinya yang sangat dekat, beberapa lentanida melibatkan orbital $5d$, seperti konfigurasi:
- Lanthanum : $\mbox{[Xe]}6s^{2}5d^{1}$
- Cerium : $\mbox{[Xe]}6s^{2}5d^{1}4f^{1}$
- Praseodymium : $\mbox{[Xe]}6s^{2}4f^{3}$
Pada konfigurasi elektron antar unsur lantanida terutama hanyalah berbeda pada orbital $4f$ nya, dimana orbital ini tidak banyak berperan dalam ikatan kimia, sehingga mereka sangat mirip satu sama lain. Sebagai contoh nilai potensial reduksinya tidak berbeda jauh, pada rentang $-2,38$ V (La) hingga $-1,99$ V(Eu).
Beberapa perbedaan sifat yang mungkin timbul diakibatkan kontraksi lantanida. Fenomena ini ditunjukkan oleh nilai radius atom unsur transisi periode keenam yang tidak menunjukkan kecenderungan meningkat dibanding transition element periode kelima yang diakibatkan lemahnya efek shielding elektron di orbital $f$ yang menyebabkan ikatan inti masih kuat kepada elektron terluar sehingga menyebabkan ukuran atom tidak berbeda jauh.
Lantanida (Ln) bersifat logam reaktif yang mudah bereaksi dengan air panas menghasilkan $\mbox{H}_{2}$ serta asam encer menghasilkan $\mbox{Ln}^{3+}$.
Ln juga bereaksi dengan gas oksigen, sulfur, halogen, nitrogen, hidrogen, dan karbon mirip seperti unsur-unsur alkali tanah.
Tingkat oksidasi paling umum untuk unsur Lantanida adalah +3, sekitar setengah dari Ln juga dapat ditemui dalam tingkat oksidasi +2, sementara setengah lainnya dalam +4.
Kebanyakan ion lantanida bersifat paramagnetik dan berwarna di dalam larutannya. Unsur lantanida sangat sulit untuk diekstraksi dari sumber alamnya maupun dipisahkan antara satu dan lainnya akibat kemiripan sifatnya
Contoh Soal Unsur Transisi dan Pembahasan
- Sifat kimia manakah yang dimiliki oleh seluruh unsur transisi periode keempat?
Jawaban
Sifat kimia yang dimiliki oleh seluruh unsur transisi periode keempat adalah kemampuan membentuk senyawa kompleks/koordinasi. Zn adalah transition element yang kadang disebutkan tidak termasuk ke dalam golongan tersebut akibat orbital d nya yang terisi penuh membuatnya memiliki banyak penyimpangan sifat dibanding transition element lainnya. Antara lain ionnya tidak berwarna, bersifat diamagnetik dan hanya memiliki 1 tingkat oksidasi. Meski demikian ia masih mampu membentuk senyawa kompleks. - Mengapa ion$\mbox{Ti}^{4+}$ dan $\mbox{Sc}^{3+}$ terlihat tidak berwarna?
Jawaban
Apabila kita buat konfigurasi untuk kedua ion ini:
$\mbox{Ti}^{4+}=\left[\mbox{Ar}\right]4s^{2}=\mbox{Sc}^{3+}$
Tidak terdapat elektron sama sekali pada orbital d, sehingga tidak dimungkinkan terjadinya splitting dan eksitasi yang akan menimbulkan warna karena pancaran energi pada rentang panjang gelombang visible.