Kalau kebetulan kamu ingin belajar lebih tentang Kimia Koordinasi, kamu bisa menyimak pembahasannya yang ada di sini. Setelahnya, kamu bisa mengerjakan kuis berupa latihan soal untuk mengasah kemampuan belajarmu.
Ya, inilah dia bagian terpenting dan terutama, atau istilahnya bread and butter bagi kimia anorganik. Kimia koordinasi adalah cabang kimia yang mempelajari senyawa kompleks/senyawa koordinasi.
Senyawa kompleks itu sendiri tersusun atas suatu logam sebagai atom pusat yang terikat dengan ligan. Ligan adalah suatu gugus yang dapat berupa atom, ion atau molekul dan terikat ke atom pusat melalui ikatan koordinasi. Senyawa kompleks dapat bersifat netral atau bermuatan, dimana muatan itu distabilkan oleh ion-berlawanan (counter-ions) di sekitarnya.
Kimia koordinasi berawal dari penelitian seorang tokoh ahli kimia dari Swiss yakni Alfred Werner pada 1893. Ia mempelajari berbagai senyawa berbeda yang tersusun dari kobalt (III) klorida dan amonia. Bila senyawa-senyawa tersebut direaksikan dengan asam klorida, Werner mendapati bahwa amonia tidak dapat dilepaskan sepenuhnya.
Ia kemudian menduga bahwa amonia terikat sangat kuat ke ion kobalt pusat. Meski demikian ketika ia mereaksikan senyawa tersebut dengan perak nitrat, didapati bahwa terbentuk endapan perak klorida pada beberapa kasus. Hasil-hasil penelitiannya ini menjadi dasar untuk Teori Werner, suatu teori dasar untuk kimia koordinasi yang akan kita pelajari lebih lanjut pada bab ini nanti.
Meski studi ilmiah mengenai senyawa kompleks baru dimulai dari era Werner, senyawa kompleks sendiri telah diketahui sejak lama. Pada zaman sebelum modern (abad ke-19), senyawa kompleks sudah dikenal dan digunakan secara luas. Sebagai contoh zat warna biru Prussia sudah digunakan sejak tahun 1706 oleh seorang pelukis bernama Diesbach di Berlin. Barulah kemudian diketahui bahwa biru Prussia adalah suatu senyawa kompleks dengan rumus kimia $\mbox{Fe}_{4}\left[\mbox{Fe(CN)}_{6}\right]_{3}$.
Selain itu sifat-sifatnya juga diketahui mulai dari penelitian Christian Wilhelm Blomstrand pada 1869. Blomstrand kemudian mengembangkan teori rantai ion kompleks berdasarkan penelitiannya tersebut. Teorinya kemudian disempurnakan oleh Alfred Werner dan menjadi dasar untuk Teori Korrdinasi atau Teori Werner miliknya. Teori Werner kemudian disempurnakan kembali melalui teori medan kristal dan medan ligan yang lebih kompleks.
Pada akhirnya, mengapa kita perlu mempelajari kimia koordinasi? Perlu diketahui bahwa logam yang berada di dalam larutan sebagian besar berupa senyawa kompleks. Maka, kita akan banyak menemukannya di alam maupun sebagai senyawa buatan yang penting di dunia industri. Beberapa senyawa kompleks alami antara lain vitamin B12, hemoglobin dan klorofil. Dalam bidang industri senyawa kompleks banyak digunakan sebagai katalis dan zat pewarna.
Untuk mulai belajar materi & contoh soal Kimia Koordinasi dan penyelesaiannya kamu bisa langsung klik daftar materi dibawah ini.
Unsur Transisi
- Modul Lengkap Pengertian, Rumus, serta Contoh Soal & Pembahasan
- Quiz – Latihan Soal Interaktif (Mudah, Sedang & Sukar)
Senyawa Kompleks
- Modul Lengkap Pengertian, Rumus, serta Contoh Soal & Pembahasan
- Quiz – Latihan Soal Interaktif (Mudah, Sedang & Sukar)
Teori Kimia Koordinasi
- Modul Lengkap Pengertian, Rumus, serta Contoh Soal & Pembahasan
- Quiz – Latihan Soal Interaktif (Mudah, Sedang & Sukar)
Memiliki sahabat merupakan anugerah dari Tuhan. Oleh karena itu, cobalah ungkapkan perasaan senang Anda dengan kata-kata indah persahabatan ini. Kata-Kata Indah buat Sahabat Sejati Anda untuk Mengobati Rindu.