Tertarik untuk mempelajari materi fisika, khususnya tentang Alat Ukur Panjang? Jika iya, kamu bisa menyimak pembahasan lengkapnya di sini. Kami juga telah menyiapkan soal yang bisa kamu kerjakan sebagai latihan.
Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Alat Ukur Panjang. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal.
Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya?
Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya.
Kamu dapat download modul & kumpulan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
Definisi
Alat ukur panjang adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur besaran pokok panjang.
Alat Ukur Panjang
Ada banyak macam macam alat ukur dalam fisika, seperti mistar, neraca, termometer, voltmeter, speedometer dll. Tiap alat ukur memiliki fungsi masing-masing yang spesifik. Mistar untuk mengukur panjang, neraca untuk mengukur massa, speedometer untuk mengukur kelajuan dan seterusnya. Pada modul ini hanya difokuskan pada alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran pokok. Meliputi alat ukur panjang, alat ukur massa, alat ukur waktu, dan alat ukur arus listrik. Alat ukur intensitas cahaya dan alat ukur suhu akan dibahas di modul yang lain, sementara besaran pokok jumlah zat tidak ada alat ukurnya.
1. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Penggunaan mistar dimulai dengan memastikan salah satu ujung benda yang akan diukur harus berada di tepat 0 mm. Kemudian ujung yang lain menunjukkan panjang dari benda. Jika ujung pertama tidak berada di tepat angka 0 mm, maka hasil yang terbaca di ujung lain harus dikurangi dengan nilai yang ditunjukkan oleh ujung pertama.
Hampir pasti semua palajar menggunakan alat ukur panjang dan fungsinya yang beragam ini. Bila diminta sebutkan alat ukur panjang tentu mistar bisa menjadi salah satu contoh yang mudah digunakan.
2. Jangka Sorong
Pada dasarnya jangka sorong memiliki dua bagian penting, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada skala utama terdapat rahang tetap dan pada skala nonius terdapat rahang geser dan sekrup pengunci. Berikut ini bagian-bagian jangka sorong.
Penggunaan jangka sorong dilakukan dengan meletakkan benda dirahang (jika yang diukur diameter benda) atau di ujung jangka sorong jika yang diukur adalah kedalaman benda. Sekrup pengunci digunakan jika skala nonius telah selesai digeser atau pengukuran siap untuk dibaca.
Hasil pengukuran dengan jangka sorong dimulai dengan melihat letak skala nol nonius terhadap skala utama. Angka yang ditunujukkan oleh skala nol nonius merupakan hasil pengukuran yang diinginkan. Hasil ini harus ditambahkan lagi dengan nilai di skala nonius yang garis skalanya segaris dengan garis di skala utama. Berikut contoh pembacaan hasil pengukuran dengan jangka sorong.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang ketelitiannya paling kecil. Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm sehingga cocok untuk mengukur ketebalan kertas, diameter kawat, ketebalan plat logam tipis dan lain-lain. Mikrometer sekrup terdiri dari dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Secara lengkap bagian-bagian mikrometer sekrup.
Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup hampir sama dengan langkah-langkah penggunaaan jangka sorong, yaitu sebagai berikut :
- Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak dan lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala putar.
- Pastikan skala nol rahang putar membentuk garis lurus dengan garis tengah pada skala tetap. Jika tidak membentuk garis lurus, catat skala yang ditunjukkan oleh skala putar. Angka yang ditunjukkan akan berguna untuk mengoreksi hasil pengukuran.
- Bukalah rahang ukur dengan cara memutar silinder putar, lalu letakkan benda pada rahang ukur tetap dengan dipegangi tangan kiri.
- Putarlah silinder putar dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kanan. Jangan memutar rangka dengan memegang silinder putar.
- Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang koma, kemudian dilanjutkan membaca skala putar dengan mancari garis angka skala putar yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang koma).
Contoh Soal & Pembahasan
- Berikut adalah gambar hasil pengukuran sepotong kayu menggunakan mistar.
Panjang kayu tersebut adalah….
Penyelesaian:
Panjang kayu dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang kayu tersebut adalah
$\begin{alignedat}{1}p & =37\mbox{ mm}-0\mbox{ mm}\\
& =37\mbox{ mm}
\end{alignedat}
$ - Perhatikan hasil pengukuran sepotong logam berikut ini.
Panjang logam tersebut adalah…..
Penyelesaian:
Panjang logam dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan oleh ujung-ujung benda tersebut.
Panjang logam tersebut adalah
$\begin{alignedat}{1}p & =49\mbox{ mm}-12\mbox{ mm}\\
& =37\mbox{ mm}
\end{alignedat}
$ - Pengukuran diameter sebuah kaleng menggunakan jangka sorong diperoleh seperti gambar berikut. Hasil pengukuran yang sesuai adalah…
Penyeleesaian
Nol nonius menunjukkan angka 9 cm pada skala utama, sedangkan skala nonius dan utama berimpit pada skala 0,3 mm. Jadi hasil pengukuran yang tepat adalah $9,03\pm0,005$ cm. - Perhatikan hasil pengukuran ketebalan meja kaca berikut ini.
Ketebalan meja kaca tersebut adalah….Penyelesaian:
Hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius, sehingga:
$\begin{alignedat}{1}d & =8,00+0,16\\
& =8,16\mbox{ mm}.
\end{alignedat}
$