Diophantus adalah ahli matematika dari Alexandria, Yunani. Dilahirkan disuatu tempat antara 200 dan 214 BC. Alexandria adalah pusat dari pengetahuan dan budaya Yunani dan diophantus ada dimasa ‘silver age’ (tahun perak) dari Alexandria.
Cerita hidupnya tidak diketahui secara detail akan tetapi ada beberapa tanggal yang diperoleh dari potongan karya matematika yang dikenal dengan ‘ Diophantus’s Riddle’.
Dia menikah ketika berumur 33 tahun memiliki seorang anak laki-laki yang hidup sampai usia 42 tahun dan usia Diophantus berdasarkan Riddle adalah 84 ketika meninggal. Sekalipun kehidupan pribadinya tersembunyi, karya matematikanya ditulis dalam ‘Aritmetika’ yang aslinya mempunyai 13 buku lebih banyak dari milik kami yang hanya 6 buku.
Informasi dari buku-buku ini memberitahukan bahwa Diophantus belajar dari guru Babilonia dan karya-karyanya terinspirasi dari peneliti Yunani dan Babilonia.
Kontribusi di Bidang Matematika
Aritmatika adalah karya utama diophantus ini didasarkan atas karya-karyanya aljabar di sejarah Yunani yang paling nyata dan paling perpengaruh. Gayanya sangat berbeda. Dia dia tidak pernah menggunakan metode umum dalam menyelesaikan permasalahan. Satu metode yang dipakai untuk menyelesaikan masalah tidak dapat digunakan untuk permasalahan lain sekalipun sejenis atau mirip.
Diophantus menulis bayak buku akan tetapi sayang sekali hanya sedikit yang masih ada. Dia melakukan banyak penelitian di aljabar, memecahkan persamaan bilangan bulat. Beberapa persamaan ini menghasilkan kemungkinan jawaban yang lebih dari 1. Persamaan-persamaan ini sekarang disebut Diophantine atau tidak terbatas.
Tidak ada satupun selain Diophantus yang mulai menggunakan symbol untuk menspesifikasikan nilai yang tidak diketahui dalam sebuah persamaan. Type aljabar miliknya dikenal sebagai ‘syncopalet’ model dari penulisan aljabar, yang mana mereprentasikan polynomial seperti yang sudah diketahui.
Sebelum penggunaan symbol-symbol persamaan oleh diophantus selesai ditulis seorang sejarawan matematika Kurt Vogel mengatakan atas dasar symbol-symbol diophantus:
“‘symbol-symbol yang diperkenalkan oleh Diophantus pertama kali tidak dapat disangkal bahwa dirinya sendirilah yang menemukan, menyediakan sebuah gambaran persamaan yang dapat dipahami dalam bentuk singkat dan mudah dibaca… sejak singkatan juga dipakai untuk kata ‘sama’ Diophantus memberikan langkah dasar dari aljabar dengan kata-kata menjadi aljabar dengan symbol’
Dia juga menggunakan pecahan sebagai angka. Persamaan-persamaannya adalah ringkasan dari sejumlah teori. Berkenaan dengan ini dia dikenal sebagai bapak aljabar.
Sekalipun ada ketidak cocokan dikaryanya seperti halnya kurangnya angka-angka yang dibutuhkan dalam menyatakan lebih banyak metode-metode yang umum. Teknik yang terpisah ini membatasi karya-karya yang dihasilkan Diophantus hanya pada permasalahan yang spesifik. Dia juga tidak memliki symbol untuk angka yang umum (n).
Disebutkan bahwa Diophantus menulis tentang angka-angka polygonal. Ada beberapa buku yang menuliskan tentang penggunaan angka-angka ini. ‘Preliminaries to the Geometric Elements’ adalah karyanya yang dianggap sebagai tulisan pahlawan Alexandria, akan tetapi penelitian yang sekarang oleh Willbur Knorr menyatakan bahwa Geometric Elements’ ini ditulis oleh Diophantus.
Meninggal
Diophantus membagikan pengaruhnya yang besar dibidang matematika terutama aljabar yang dikemudian hari membawa kemajuan besar dibidang ini.
Banyak dari karya-karyanya dilestarikan oleh orang-orang Arab. Karyanya juga diterjemahkan dalam Bahasa Latin di abad ke 16. persamaan Diophantine dinamai sesuai dengan nama baiknya. Dia meninggal pada 284 AD.