Tahun ditemukan: 1750
Apakah ini? Matahari bukanlah pusat dari alam semesta ini namun lebih kepada bagian yang besar, berbentuk cakram yang merupakan gugusan bintang – bintang yang mengapung di angkasa.
Siapa yang menemukan ini? Thomas Wright dan William Herschel
Mengapa Penemuan Galaksi Penting?
Penemuan bahwa bintang – bintang mengelompok menjadi galaksi menunjukkan kemajuan yang pertama kali dalam usaha untuk menggambarkan bentuk yang sesungguhnya dari alam semesta ini dan pembagian dari bintang – bintang ini.
Teori Wright tentang galaksi menjadi penelitian astronomis yang pertama yang menyatakan bahwa matahari bukanlah pusat dari alam semesta ini, namun sekelompok bintang yang berbentuk padat yang oleh Wright disebut sebagai galaksi.
Penemuan ini membawa ilmu pengetahuan kepada kemajuan yang besar dalam usahanya untuk memahami alam semesta yang luas ini yang mana matahari dan Bumi hanyalah titik kecil dan sangat biasa.
Setelah 25 tahun kemudian, Herschel membuat penelitian dan pengamatan yang hati – hati yang membuktikan bahwa Wright benar.
Bagaimana Galaksi ditemukan?
Selama ratusan tahun para ilmuwan percaya bahwa alam semesta ini terdiri dari kerangka bintang – bintang yang berbentuk bulat, dan Bumi sebagai pusatnya.
Tidak ada satupun yang tinggal untuk mengisi kekosongan yang luas diantara Bumi dan kerangak bintang – bintang itu kecuali beberapa planet dan matahari.
Pada pertengahan 1600 an, banyak ilmuwan mengakui bahwa matahari, bukan bumi berada di tengah dari bola alam semesta ini.
Beberapa ilmuwan yang tekemuka (contohnya Christian Huygens) mempercayai kalau bintang – bintang sesungguhnya adalah lubang hitam di angkasa dimana cahaya dari daerah memiliki cahaya abadi bersinar melewatinya.
Kombinasi dari penemuan dua pria tersebut digunakan untuk membangun gugusan padat dari bintang – bintang yang disebut sebagai galaksi.
Lahir pada tahun 1711, Seorang Inggris Thomas Wright mengajar tentang matematika dan navigasi namun juga seorang ahli astronomi amatir yang penuh gairah.
Seperti halnya banyak ahli astronomi sebelum dia, Wright mengamati bahwa bintang – bintang tidak tersebar dengan merata di langit. Tampak sebuah awan dari bintang – bintang yang samar – samar yang merupakan gugusan yang padat di sepanjang pita yang disebut milky way (jalan susu / bima sakti)
Hal ini sangat menggangu Wright. Dia percaya bahwa Tuhan telah menciptakan alam semesta ini dengan urutan yang sempurna. Itu artinya bintang – bintang itu seharusnya dengan rapi dan merata–secara sempurna– berjajar di sepanjang surga.
Wright tidak bisa menerima kalau surga itu tidak sempurna dan mulai bermain dengan skema – skema untuk menempatkan bintang – bintang untuk membuat mereka benar – benar seragam dalam penempatannya mereka tampaknya tidak seperti itu.
Wright menganggap bahwa bintang – bintang mungkin tersebar di sepanjang permukaan bidang besar berbentuk gelembung. Jika kita menyusun menjadi satu salah satu cincin dari bintang – bintang, melihat dari cincin itu bisa membuat kita melihat lebih banyak bintang – bintang daripada kalau kita melihat langsung ke bintang – bintang.
Dia kemudian menganggap cicin Saturnus dan mengusulkan bahwa bintang – bintang mungkin bisa disatukan menjadi satu cincin yang lebar atau cakram yang tipis.
Jika kita berada di cakram tersebut, kita bisa menghitung distribusi dari bintang – bintang yang tidak merata yang bisa kita lihat– bahkan jika bintang bintang tersebut berjajar merata di sepanjang cakram tersebut.
Pada tahun 1750 Wright mempublikasikan, teori yang baru berdasarkan atas hipotesa yang baru tentang alam semesta, yang mana dia mengusulkan tentang teori di atas.
Dia menjadi orang pertama yang menggunakan kata galaksi untuk menyebut sekumpulan besar dari bintang – bintang.
Lima tahun kemudian, seorang ahli astronomi dan matematika yang terkemuka Immanuel Kant mengusulkan tentang susunan dari bintang – bintang menjadi bentuk gugusan dari cakram raksasa.
Ahli astronomi Inggris William Hershel (lahir pada tahun 1738) membaca teori Wright yang sangat menarik. Pada tahun 1785 Herschel memutuskan untk menggunakan metode statistik utnuk menghitung bintang – bintang.
Namun dipastikan dia tidak bisa menghitung semuanya. Sehingga dia mengambil secara acak 683 bagian kecil dari langit dan mengatur bagaimana menghitung bintang – bintang di setiap daerah menggunakan teleskop 48-inci– mempertimbangkan lingkup yang sangat luas pada saat itu.
Herschel dengan cepat menyadari bahwa jumlah bintang – bintang per daerah di langit ini terus menerus ketika mendekati Bima Sakti dan daerah yang berduri di Bima Sakti. (Jumlah bintang per daerah di langit paling sedikit di sebalah kanan sudut bima sakti.)
Ini membuat Herschel memikirkan tentang teori Wright dan Kant. Hershel menyimpulkan bahwa hasil penghitungannya hanya dapat dijelaskan apabila sebagian besar dari bintang – bintang disatukan menjadi seukuran lensa dan matahari tidak nampak di lensa.
Herschel adalah orang pertama yang menambahkan penghitungan statistik pada penemuan Wright tentang keberadaan dan ukuran dari galaksi.
Fakta Menarik
Pusat dari kumpulan galaksi Abell 2029, berjarak 1,070 juta tahun cahaya dari Virgo, memiliki diamter 5,600,000 tahun cahaya, 80 kali lebih besar dari diameter galaksi Bima Sakti kita.