Sebelum mulai mempelajari peranan ilmu kimia, kita perlu memahami terlebih dahulu definisi atau pengertiannya. Selain itu juga mengenai perspektif atau sudut pandang bidang ilmu kimia dan peranannya. Fungsi dari persepektif yakni membatasi sejauh mana kita akan mempelajari objek pembelajaran dalam salah satu ilmu sains ini.
Pengertian ilmu kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat dan perilaku materi. Materi itu sendiri didefinisikan sebagai apapun yang memiliki massa dan menempati ruang di alam semesta. Sifat adalah suatu karakteristik yang dapat kita gunakan untuk mengenali suatu jenis materi tertentu dan membedakannya dari yang lainnya.
Dalam memahami sifat-sifat ini, kimia mempelajari tentang atom, yakni salah satu unit terkecil yang membangun suatu materi, tepatnya mengenai komposisi dan struktur atom di dalam materi.
Selain atom, kimia juga memfokuskan diri pada molekul, yakni zat yang terbentuk ketika atom-atom bergabung. Pada akhirnya pengenalan ilmu kimia membantu kita menyusun atau mengubah komposisi atau struktur suatu molekul melalui suatu metode yang terkontrol dan menciptakan zat baru yang memiliki sifat yang kita inginkan.
Setiap perubahan yang ada di alam ini dapat dipelajari dari dunia atom dan molekul. Maka, dalam belajar kimia, kita akan mendapati diri berpikir dalam dua dunia: secara maksroskopis, artinya objek dan perubahannya yang memiliki ukuran besar yang terlihat dengan jelas di sekitar kita, serta dunia mikroskopis, meliputi atom dan molekul yang sebenarnya menjadi penyebab dari fenomena-fenomena makroskopis yang dapat kita amati.
1. Perkembangan Kimia
Ilmu kimia paling tua diterapkan oleh peradaban Mesir kuno pada sekitar tahun 3500 SM, sebagai contoh peranan ilmu kimia dalam kehidupan sehari hari pada pembuatan anggur, mengawetkan mayat dan pengolahan beberapa logam seperti tembaga dan timah.
Pada abad pertengahan, dari tahun 500-1600, para ilmuwan Arab dan Persia telah dapat membuat berbagai jenis zat, seperti alkohol, arsen, zink, asam iodida. Nama ‘kimia’ muncul pada era ini, yang berasal dari bahasa Arab al-kimiya yang artinya perubahan materi. Nama itu diberikan oleh seorang ilmuwan Arab yakni Jabir ibnu Hayyan.
Kimia modern lahir pada abad ke -18, ketika ahli kimia Prancis Antoine Lavoisier melakukan serangkaian percobaan yang berujung pada hukum kekekalan massa. Pada 1803 John Dalton mengajukan teori atom pertama, dan sejak itu ilmu kimia berkembang pesat, ditandai dengan jumlah unsur yang diketahui hingga 118 unsur sejauh ini.
2. Peranan Ilmu Kimia
Ilmu kimia dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari amat luas, mula-mula dalam kebutuhan primer kita:
- Sandang, pakaian kita sebagian besar saat ini semua dihasilkan secara sintetis. Pada zaman dahulu, bahan pakaian termasuk pewarnanya diekstraksi atau diambil langsung dari alam. Bayangkan kerusakan alam yang mungkin timbul bila kita tidak menemukan zat kimia sintetik sebagai substitusinya.
- Pangan, tentunya semua makanan adalah zat kimia, dan memahami komposisi dan struktur berbagai bahan makanan membantu manusia menjadi lebih sehat dan produktif. Juga dalam proses ketersediaan pangan, penemuan dan penggunaan pupuk tentu terkait erat dengan ilmu kimia.
- Papan, material atau bahan bangunan terus berkembang dari tahun ke tahun, demikian pula semua barang-barang yang ada di rumah kita, tentu melibatkan ilmu kimia dalam pengembangannya.
Selain dalam bidang primer, kimia juga berperan besar dalam bidang-bidang berikut:
- Transportasi, penemuan material-material baru yang semakin ringan namun kuat serta murah karena dapat diproduksi massal mempermudah mobilitas manusia
- Medis, penemuan obat-obatan baru tentu juga merupakan manfaat belajar ilmu kimia
- Energi, sebagai dasar produksi bahan bakar minyak dan gas melalui proses distilasi fraksionasi. Serta penemuan bahan bakar alternatif seperti sel bahan bakar, biodiesel (yang berbasis etanol).
- Teknologi, perkembangan pesat komputer dan telepon genggam dimungkinkan akibat material dengan komposisi dan struktur khusus dimana perkembangan ilmu kimia berperan besar. Demikian juga penemuan baterai yang semakin besar kapasitasnya dengan ukuran yang semakin kecil berbasis kepada salah satu cabang kimia, yakni elektrokimia.
Tentunya, penggunaan berbagai bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari juga memiliki berbagai dampak negatif. Sebagai contoh kerusakan lingkungan adalah penggunaan plastik yang sulit terurai dan menjadi pencemar di tanah dan air.
Oleh karena itu para ahli dibidang ini di seluruh dunia terus bergerak, terus belajar untuk menciptakan penemuan-penemuan baru yang akan mempermudah kehidupan manusia serta menanggulangi dampak negatif yang mungkin muncul dari penggunaannya.
Contoh Soal dan Pembahasan
- Terangkan bagaimana peran ilmu kimia dalam bidang energi, beserta masalah yang mungkin timbul dan cara penanggulangannya!
Jawaban
Bahan bakar adalah suatu zat kimia yang dapat menghasilkan energi ketika dibakar. Ilmu kimia tentunya membantu kita dalam menemukan bahan bakar alternatif baru, serta proses memperoleh bahan bakar tak terbarukan (BBM dan gas).
Masalah yang mungkin timbul adalah adanya pencemaran udara, yang dapat dipahami proses dan penanggulangannya dengan mempelajari reaksi kimia yang terjadi. Sebagai contoh penanggulangan pencemaran udara pada kendaraan adalah diterapkannya catalytic converter yang mampu mengubah gas buangan yang beracun atau berbahaya bagi lingkungan menjadi gas yang lebih ramah lingkungan.
Kamu dapat download modul & kumpulan soal serta contoh soal Ilmu Kimia & Penerapannya dalam bentuk pdf pada link dibawah ini: